2019 – Mohamad Khairul Faiz Bin Mohd Khadzali

STUDI HADIS TENTANG ADAB MURID TERHADAP GURU (KAJIAN VALIDITAS SANAD DAN MATAN HADIS)

Mohamad Khairul Faiz Bin Mohd Khadzali NIM: UT. 152267

Pembimbing  I : H. Husin Abd. Wahab, Ph.D – Pembimbing  II :  Dr. Hasbullah, MA

Kata Kunci: Adab

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “ Studi Hadis Tentang Adab Murid Terhadap Guru
(Kajian Validitas Sanad dan Matan Hadis)”. Rumusan masalahnya adalah
bagaimana kualitas hadis tentang adab murid terhadap guru baik dari segi sanad maupun matan, kemudian pemahaman apakah yang terkandung di dalam hadis tersebut. Di samping itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan dilengkapi dengan langkah-langkah takhri>j al-hadi>th untuk meneliti hadis-hadis dalam kajian ini.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas hadis tentang adab murid terhadap guru dari segi sanad maupun matannya. Kemudian melihat pemahaman apa saja yang terkandung di dalam hadis tersebut dan bagaimana hadis tersebut ditinjau dari pemahaman fiqih. Untuk mencapai tujuan ini, maka dilakukan penelitian dengan metode takhri>j al-hadi>th terhadap hadis tersebut.
Dimulai dari tinjauan umum tentang takhri>j al hadi>th di dalamnya menjelaskan metode takhri>j al hadi>th sanad dan matan hadis.
Dalam melakukan penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu takhri>j alhadi>th bi al-lafz}i, takhri>j al-hadi>th bi awwal al-matan, takhri>j al hadi>th bi almawd}u’, dan takhri>j al-hadi>th bi al-ra>wi> al-a’la maka diperoleh keterangan bahwa hadis yang dimaksud diriwayatkan oleh beberapa orang mukharrij yaitu Ahmad bin Hanbal, al-Thohawi, al-Ajuri, al-Thobrani dan al-Hakim. Berangkat dari informasi tersebut maka dimulailah penelitian dengan menelusuri hadis kepada sumbernya yang
asli sesuai dengan batasan masalah. Kemudian diteliti persambungan sanadnya, dari kelima jalur periwayatan tersebut di atas diketahui semua sanadnya bersambung satu sama lain.
Semua periwayat setelah memperhatikan pendapat para ulama kritikus hadis, ternyata lebih banyak yang memberikan pujian ketimbang yang memberikan celaan melainkan 2 perawi yang khafi>f al-d}abt}. Dengan demikian dapat disimpulkan hadis tersebut telah diriwayatkan oleh perawi yang ‘adil dan dabit, kecuali 2 perawi yang dinyatakan diatas, kemudian dari segi matan hadis tersebut terdapat ziyadah dan berbeda dari shawahid lainnya namun begitu hadis ini tidak bertentangan dengan hadis shawahidnya dan ziyadahnya itu bisa diterima.